Rabu, 23 Mei 2012

Kuliah Online Edisi 2


Topik " Aplikasi dan Perkembangan Dunia Nanoteknologi di Indonesia "
Narasumber : Abdul Halim S.T. ( Indonesian Young Scientist, Yayasan Pengembangan SDMIPTEK )





Sebelum kita melihat Indonesia. Mari kita melihat negara - negara diluar Indonesia. USA misalkan. pada tahun 2000, 12 tahun yang lalu. Presidennya, Clinton sudah membentuk yang namanya lembaga National Nanotechnology Initiative (NNI) dan mengalokasikan dana sekitar 3,7 milyar US$ untuk risetnya. Ini merupakan agenda berkelanjutan. Bukan hanya pada era presiden clinton sendiri selanjutnya, negara - negara uni eropa mengalokasikan sekitar 600 juta euro untuk penelitian nano.
Sedangkan Indonesia, baru pada renstra kemenristek tahun 2010 material maju menjadi targetan dan capaian. namun, sekali lagi bukan menjadi skala prioritas. Dari sini terlihat perbedaan antara negara maju (dalam hal ini USA) dengan Indonesia bahkan terpaut lebih dari 10 tahun.
Lantas, mungkin timbul pertanyaan dari kita. Apa sih sebenarnya pentingnya riset nano sendiri..? apa hanya booming doang...? terus bagaimana untuk penerapannya di Indonesia...? aplikasinya bagaimana jika melihat kondisi di Indonesia..?
Kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sumber daya alam dan kita tahu sendiri bahwa indonesia "lebih suka" mengekspor bahan baku, kemudian di olah dan di jual lagi ke Indonesia dengan harga yang jauh lebih mahal.  ini baru sekedar pengantar tentang dunia nano di Indonesia. 


  • secara garis besar Aplikasi dari nanoteknologi bisa dicontohkan atau dibuat daftar seperti apa saja ?
Untuk aplikasi, nano merupakan sebuah rekayasa dari material dengan mengatur pada skala yang kecil. Maka dari itu, aplikasinya sangat luas tergantung dari material apa yang akan di gunakan. Saya list kan beberapa...
‎1. dibidang Energi 
Ada yang namanya ZnO, ZrO, YSZ dll. material ZnO dapat digunakan sebagai material pelapis pada solar cell dan lampu hemat energi sedangkan ZrO dan YSZ adalah salah satu material oksida yang digunakan untuk pembuatan SOFC (Solid Oxide Fuel Cell). Yaitu mesin bahan bakar yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik secara langsung. Tidak berdasarkan perbedaan suhu pembakaran. bahan bakar yang digunakan adalah hidrogen sehingga hasil akhir adalah air sehingga Ramah lingkungan. Dari segi bentuk, karena seperti baterai. maka akan bisa dibentuk sesuai keinginan. Tidak seperti mesin piston begitu juga dengan konversinya sekitar 60%. dan tidak menimbulkan suara bising.
 ‎2. dibidang medis 
kalau kita lihat iklan pepsodent (maaf ya sebut merk). mereka kan menyebutkan yang namanya Hydroxyapatite nano, nah... Calsium dalam tulang dan gigi kita sebenarnya dalam bentuk molekul hydroxyapatite dalam bentuk matriks sehingga kuat. Material hydroxyapatite dapat digolongkan sebagai bioceramic yang reaktif. Reaktifitasnya tergantung pada ukurannya. sehingga dengan ukuran nano diharapkan akan semakin efektif penyerapan hydroxyapatite untuk tulang dan gigi.
3. Peralatan elektronika 
pada orde nano. emas yang berwarna kuning bisa menjadi merah. tergantung pada ukurannya. demikian juga pada ZnO. saya pernah baca berita di yahoo, bahwa para ilmuan sekarang sedang membuat yang namanya layar yang diprint dari partikel2 nano ini. dengan demikian maka akan dimungkinkan layar setipis kertas,  tidak setebal LCD atau LED.

nih jg trmasuk aplikasi yang menarik...  
orang dengan penyakit yang harus treatment secara teratur pasti sumpek karena harus ke dokter rutin. maka dikembangkan alat yang ditanam dalam tubuh yang mampu melepas obat dengan diprogram dari HP.

  • Bagaimana proses pembuatannya... ?
pada dasarnya.. proses pembuatan nano ada dua, yaitu bottom up dan top down. Dari namanya saja bisa ditebak. Kalau bottom up dari bawah ke atas. maksudnya dari ukuran kecil (cluster, molekul) diperbesar menjadi ukuran nano. Sedangkan kalau top down berarti dari ukuran besar di jadikan keci.
ada banyak proses pembuatan. proses padat, liquid, maupun gas.

  • Dari yang di paparkan diatas kebanyakan dibuat dg metode buttom up, nah kalo dari metode top down dan yang nano bahan alam itu seperti apa ?
hanya berubah secara fisik atau melibatkan reaksi kimia,  top down misalkan dengan penggilingan. seperti material pasir besi atau ZnO. metode top down memang memiliki kekurangan yaitu sulitnya diperoleh ukuran yang seragam namun lebih mudah dilakukan. Untuk metode bottom up, kita bisa merekayasa. misalkan, materialnya berpori - pori, berlapis - lapis, tertata rapi seperti barisan, dll....l

  •  Adakah aplikasi nano teknologi di bidang informatika?
untuk aplikasi di bidang informatika lebih pada rekayasa hardware. USA 10 tahun lalu berniat membuat sebuah memori yang mampu menyimpan semua data di US namun cuma berukuran 1 cm3. Ini mungkin dengan menyusun atom besar sebagai 1 dan atom kecil sebagai 0. kalau coding kan pakai bahasa yang 1001101010 gitu kan...

  •  Kira-kira sejauh mana untuk Indonesia saat ini, sehingga dari pemaparan trsebut nantinya bisa kita nilai dan analisa untuk turut mengembangkan aplikasi apa saja yg saat ini sudah dikembangkan ataupun yg berpotensi yg ada dari Sumber Daya Alam di Indonesia...?
ya, kalau kita bercermin pada Jepang dengan riset nano di elekronika, Prancis dengan riset nano di nuklir sedangkan China banyak di zeolit atau herbal. Jika melihat dari sisi SDA sebenarnya Indonesia bisa semua namun, sekali lagi. Riset tidak hanya butuh bahan. namun perlu ada SDM yang memadai, peralatan, dan tentu saja dana. untuk menghimpun itu sebenarnya memang perlu ada wadah khusus yang mampu mengkoordinasikan para peneliti di Indonesia. Agar lidi2 itu menjadi sapu lidi...

  • Banyak sekali aplikasi nanoteknologi saat ini. Bagaimana dengan kondisi alat nanoteknologi di indonesia apa sudah memenuhi standart internasional....?
kalau alat karakterisasi insya Allah sudah. Karena juga di beli dari luar negeri. Namun SDM yang mampu mengoperasikannya yang perlu diperbaiki kualitas dan kuantitasny. kalau alat pembuatannya. tidak perlu ada standarisasi. karena sebenarnya peralatannya tidak seseram yang kita duga kok. kalaupun perlu standarisasi adalah produknya.contohnya: Peralatan dari spray pyrolisis untuk sintesa bottom up. cuma perlu nebulizer yang bisa dibeli dirumah sakit seharga 300 ribu dan burner.

  • Suatu bahan dikatakan nano dalam ukuran berapa pak?<100 nano atau berapa...?
dapat dikatakan ukuran nano jika kurang sama dengan 100 nm

  • Sepertinya yg meneliti kebanyakan yg studi S2 dan S3 ya... ?
begini. jadi penelitian yang bagus itu berbasis laboratorium. Tidak periodik Dan laboratorium itu memiliki visi. Karena bersifat penelitian maka tidak bisa langsung ditemukan. maka, ada yang namanya berkelanjutan. maka antara mahasiswa S1, S2 dan S3 harus ada sinergisitas.

0 komentar:

Posting Komentar