Topik "NANOTEKNOLOGI : Mulai dari Definisi hingga Aplikasi"
Narasumber : Suryandaru S.T. (Public Relation Manager MNI)
Asal muasal kajian iptek NanO dimulai pada tahun 1959 oleh Richard Feynman, hal ini dikarenakan semakin berkembangnya penemuan alat optik yang bisa mengungkap dunia level nanometer. Itulah mengapa kajian dimulai pada tahun itu karena faktor utamanya adalah devais karakterisasinya.
Karena selama ini kajian para ilmuan hanya seputar dunia micrometer.
Setelah dikaji oleh banyak ilmuan ternyata material pada level nanometer memberikan sifat yang sangat menakjubkan. Inilah yang menjadi salah satu daya tarik nanoteknologi. Para ilmuan bagaikan menemukan harta karun ilmu pengetahuan yang baru. Contohnya emas, pada level nanometer berwarna merah padahal tidak pernah terfikir bahwa emas akan berwarna merah.
Kajian iptek nano berkembang ketika ditemukan STM (Scanning Tunneling Microscope) oleh Binnig dan Rohrer pada tahun 1981. setelah STM ditemukan, maka kajian iptek nano semakin berkembang.
Lalu pada tahun 1991, Sumio Iijima menemukan carbon nanotube saat ia bekerja di perusahaan NEC di Jepang. Carbon nanotube adalah molekul-molekul carbon berbentuk silinder tak pejal dengan satu atau lebih dinding silinder.
- Bagaimana dengan awal mulanya di indonesia?
Iptek nano berkembang di Indonesia pada awal tahun 2000-an.. pada masa itu, banyak generasi Indonesia melalui program habibie disekolahkan ke luar negeri mengambil bidang yang berhubungan dengan nanoteknologi sehingga dapat disimpulkan bahwa secara tidak langsung iptek nano dibawa oleh mereka yang sekolah ke luar negeri dan mengambil bidang tersebut.
- Produk nano apa yang pertama kali ada di indonesia ?
kita harus membagi kata produk menjadi 2 yaitu.. produk riset dan produk industri .1) Produk riset sangat banyak ditemukan di lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Indonesia.. namun sedang berjuang untuk mass production untuk skala industri.contoh : Nanomaterial, solar cell, CNT, nanobioteknologi, dll
2) Produk industri, Di Indonesia sudah banyak suplayer produk nano impor namun industri yang murni berbasis nano masih berkembang.
misalnya: produk elektronik " microchip", kaos kaki anti bau, nanogingseng, dll
- Seberapa penting untuk aplikasi nanoteknologi pada era saat ini di indonesia ?
saya katakan SANGAT PENTING !!!..
karena Indonesia memiliki SDA yang tidak dimiliki bangsa lain..
- Apakah ada produk riset atau industri yang bisa mengatasi problem pada era ini..?
Contoh : ZnO (Zinc Oxide) pada level nano berfungsi untuk menangkal UV, juga dapat digunakan pada tabir surya, selain itu juga bisa digunakan untuk campuran bahan tambal Gigi berlubang.
- SDA di Indonesia juga sangat melimpah, ketika kita melakukan penelitian/riset di skala nano, sering kali terbentur oleh masalah analisisnya, alat karakterisasi nano di indonesia masih sangat minim, betul kah ?
Yang terpenting bukan keterbatasan alat karakterisasinya, tetapi pada SDM yang mengoperasikannya. Misalnya TEM aja, saya katakan hanya Dr. Harini Sosiati (UGM) yang bisa menggunakan TEM dari A-Z karena sulit dalam hal preparasi sampelnya.
Tahu susahnya dimana..? sampel harus dipotong/disayat hingga menjadi transparan dan sangat tipis.. bisa ditanyakan dengan dosen2nya.. preparasi saja butuh waktu seminggu. note : TEM mirip dengan saat kita rongen di rumah sakit.
- Kalau penerapan Nano di bidang air bersih, gimana aplikasiny ?
Potensi penggunaan nanopartikel untuk bereaksi dengan polutan di tanah dan air laut mengubahnya menjadi senyawa yang tidak berbahaya merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sifat nanopartikel berupa kepemilikan luas area yang besar dan aktifitas adsorbsi. Oksida logam nanopartikel semacam besi oksida dapat dimanfaatkan untuk menyerap hidrokarbon terklorinasi menjadi spesies yang tidak terlalu berbahaya. Penggunaan oksida logam ini diharapkan juga mampu mengimobilisasi logam berat terlarut seperti timbal dan merkuri dari larutan di lingkungan....
- sangat besar pengaruhnya di teknologi dan Industri di masa mendatang.. mengapa ?
bayangkan saja jika produksi masal nanoTiO2 dapat digunakan untuk melapisi kaca-kaca gedung bertingkat... maka kita tidak perlu membersihkan kaca tersebut karena salah satu sifat kaca setelah dicoating adalahh self cleaning (swabersih). Maka tidak akan ada kotoran menempel di kaca tersebut.
itu salah satu contoh saja, belum lagi jika benar-benar target drug delivery telah mapan digunakan untuk membasmi kanker maka tidak akan ada lagi kemotrapi, bedah, dll. Ini akan menyingkirkan teknologi sebelumnya.
Closing Statement :
Terimakasih kepada rekan-rekan yang sudah menyimak dengan manis dan cerdas diskusi ini, semoga kita tetap bersemangat belajar dan bersiap menggantikan para pakar nano yang ada di Masyarakat Nano Indonesia..
jadilah generasi pemimpin masa depan bersama nanoteknologi..!!
sangat senang berbagi dengan rekan-rekan semua.. selalu lanjutkan diskusi nano di kampus-kampus.
0 komentar:
Posting Komentar