Nano Camp MNI

Nano Camp merupakan suatu kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Masyarakat Nano Indonesia (MNI). Tema pada acara tahun ini adalah “Iptek Nano: Panggung Muda Berekreasi, Berkolaborasi, dan Berkontribusi”

Seminar Nano Teknologi

Seminar Nanoteknologi :" Perkembangan Terkini Riset, Aplikasi, dan Penerapan Nanoteknologi Pada Bidang Farmasi di Indonesia" bertempat di Graha Solo Raya (BAKORWIL II) hasil kerjasama NanoClub UNS dengan Himafarma Farmasi UNS

Kuliah Umum Nano

Nano Club UNS menyelenggarakan kuliah nanoteknologi dengan tema Aplikasi nanoteknologi dalam pembuatan lapisan sel surya dengan menggunakan zinc oxide yang dibawakan oleh seorang mahasiswa S2 UNS "Bobie Suhendra, S. T."

Jalan-Jalan Ilmiah

Kali ini Nano club UNS akhirnya menjajakkan kaki pertamanya di desa Kinarejo daerah Jogjakarta yang merupakan daerah berbasis tanaman herbal--sesuai dengan fokus Nano Club kami

Diskusi Dahsyat Ilmiah

Diskusi Nano kami kali ini dilaksanakan di rumah eyang Buntarto, seorang bapak guru sekaligus sang Profesor yang dahsyat dan penuh dengan ilmu. Beliau mampu menceritakan mengenai berbagai macam ilmu pengetahuan secara rinci dan menakjubkan.

Rabu, 23 Mei 2012

Kuliah Online Edisi 2


Topik " Aplikasi dan Perkembangan Dunia Nanoteknologi di Indonesia "
Narasumber : Abdul Halim S.T. ( Indonesian Young Scientist, Yayasan Pengembangan SDMIPTEK )





Sebelum kita melihat Indonesia. Mari kita melihat negara - negara diluar Indonesia. USA misalkan. pada tahun 2000, 12 tahun yang lalu. Presidennya, Clinton sudah membentuk yang namanya lembaga National Nanotechnology Initiative (NNI) dan mengalokasikan dana sekitar 3,7 milyar US$ untuk risetnya. Ini merupakan agenda berkelanjutan. Bukan hanya pada era presiden clinton sendiri selanjutnya, negara - negara uni eropa mengalokasikan sekitar 600 juta euro untuk penelitian nano.
Sedangkan Indonesia, baru pada renstra kemenristek tahun 2010 material maju menjadi targetan dan capaian. namun, sekali lagi bukan menjadi skala prioritas. Dari sini terlihat perbedaan antara negara maju (dalam hal ini USA) dengan Indonesia bahkan terpaut lebih dari 10 tahun.
Lantas, mungkin timbul pertanyaan dari kita. Apa sih sebenarnya pentingnya riset nano sendiri..? apa hanya booming doang...? terus bagaimana untuk penerapannya di Indonesia...? aplikasinya bagaimana jika melihat kondisi di Indonesia..?
Kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sumber daya alam dan kita tahu sendiri bahwa indonesia "lebih suka" mengekspor bahan baku, kemudian di olah dan di jual lagi ke Indonesia dengan harga yang jauh lebih mahal.  ini baru sekedar pengantar tentang dunia nano di Indonesia. 


  • secara garis besar Aplikasi dari nanoteknologi bisa dicontohkan atau dibuat daftar seperti apa saja ?
Untuk aplikasi, nano merupakan sebuah rekayasa dari material dengan mengatur pada skala yang kecil. Maka dari itu, aplikasinya sangat luas tergantung dari material apa yang akan di gunakan. Saya list kan beberapa...
‎1. dibidang Energi 
Ada yang namanya ZnO, ZrO, YSZ dll. material ZnO dapat digunakan sebagai material pelapis pada solar cell dan lampu hemat energi sedangkan ZrO dan YSZ adalah salah satu material oksida yang digunakan untuk pembuatan SOFC (Solid Oxide Fuel Cell). Yaitu mesin bahan bakar yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik secara langsung. Tidak berdasarkan perbedaan suhu pembakaran. bahan bakar yang digunakan adalah hidrogen sehingga hasil akhir adalah air sehingga Ramah lingkungan. Dari segi bentuk, karena seperti baterai. maka akan bisa dibentuk sesuai keinginan. Tidak seperti mesin piston begitu juga dengan konversinya sekitar 60%. dan tidak menimbulkan suara bising.
 ‎2. dibidang medis 
kalau kita lihat iklan pepsodent (maaf ya sebut merk). mereka kan menyebutkan yang namanya Hydroxyapatite nano, nah... Calsium dalam tulang dan gigi kita sebenarnya dalam bentuk molekul hydroxyapatite dalam bentuk matriks sehingga kuat. Material hydroxyapatite dapat digolongkan sebagai bioceramic yang reaktif. Reaktifitasnya tergantung pada ukurannya. sehingga dengan ukuran nano diharapkan akan semakin efektif penyerapan hydroxyapatite untuk tulang dan gigi.
3. Peralatan elektronika 
pada orde nano. emas yang berwarna kuning bisa menjadi merah. tergantung pada ukurannya. demikian juga pada ZnO. saya pernah baca berita di yahoo, bahwa para ilmuan sekarang sedang membuat yang namanya layar yang diprint dari partikel2 nano ini. dengan demikian maka akan dimungkinkan layar setipis kertas,  tidak setebal LCD atau LED.

nih jg trmasuk aplikasi yang menarik...  
orang dengan penyakit yang harus treatment secara teratur pasti sumpek karena harus ke dokter rutin. maka dikembangkan alat yang ditanam dalam tubuh yang mampu melepas obat dengan diprogram dari HP.

  • Bagaimana proses pembuatannya... ?
pada dasarnya.. proses pembuatan nano ada dua, yaitu bottom up dan top down. Dari namanya saja bisa ditebak. Kalau bottom up dari bawah ke atas. maksudnya dari ukuran kecil (cluster, molekul) diperbesar menjadi ukuran nano. Sedangkan kalau top down berarti dari ukuran besar di jadikan keci.
ada banyak proses pembuatan. proses padat, liquid, maupun gas.

  • Dari yang di paparkan diatas kebanyakan dibuat dg metode buttom up, nah kalo dari metode top down dan yang nano bahan alam itu seperti apa ?
hanya berubah secara fisik atau melibatkan reaksi kimia,  top down misalkan dengan penggilingan. seperti material pasir besi atau ZnO. metode top down memang memiliki kekurangan yaitu sulitnya diperoleh ukuran yang seragam namun lebih mudah dilakukan. Untuk metode bottom up, kita bisa merekayasa. misalkan, materialnya berpori - pori, berlapis - lapis, tertata rapi seperti barisan, dll....l

  •  Adakah aplikasi nano teknologi di bidang informatika?
untuk aplikasi di bidang informatika lebih pada rekayasa hardware. USA 10 tahun lalu berniat membuat sebuah memori yang mampu menyimpan semua data di US namun cuma berukuran 1 cm3. Ini mungkin dengan menyusun atom besar sebagai 1 dan atom kecil sebagai 0. kalau coding kan pakai bahasa yang 1001101010 gitu kan...

  •  Kira-kira sejauh mana untuk Indonesia saat ini, sehingga dari pemaparan trsebut nantinya bisa kita nilai dan analisa untuk turut mengembangkan aplikasi apa saja yg saat ini sudah dikembangkan ataupun yg berpotensi yg ada dari Sumber Daya Alam di Indonesia...?
ya, kalau kita bercermin pada Jepang dengan riset nano di elekronika, Prancis dengan riset nano di nuklir sedangkan China banyak di zeolit atau herbal. Jika melihat dari sisi SDA sebenarnya Indonesia bisa semua namun, sekali lagi. Riset tidak hanya butuh bahan. namun perlu ada SDM yang memadai, peralatan, dan tentu saja dana. untuk menghimpun itu sebenarnya memang perlu ada wadah khusus yang mampu mengkoordinasikan para peneliti di Indonesia. Agar lidi2 itu menjadi sapu lidi...

  • Banyak sekali aplikasi nanoteknologi saat ini. Bagaimana dengan kondisi alat nanoteknologi di indonesia apa sudah memenuhi standart internasional....?
kalau alat karakterisasi insya Allah sudah. Karena juga di beli dari luar negeri. Namun SDM yang mampu mengoperasikannya yang perlu diperbaiki kualitas dan kuantitasny. kalau alat pembuatannya. tidak perlu ada standarisasi. karena sebenarnya peralatannya tidak seseram yang kita duga kok. kalaupun perlu standarisasi adalah produknya.contohnya: Peralatan dari spray pyrolisis untuk sintesa bottom up. cuma perlu nebulizer yang bisa dibeli dirumah sakit seharga 300 ribu dan burner.

  • Suatu bahan dikatakan nano dalam ukuran berapa pak?<100 nano atau berapa...?
dapat dikatakan ukuran nano jika kurang sama dengan 100 nm

  • Sepertinya yg meneliti kebanyakan yg studi S2 dan S3 ya... ?
begini. jadi penelitian yang bagus itu berbasis laboratorium. Tidak periodik Dan laboratorium itu memiliki visi. Karena bersifat penelitian maka tidak bisa langsung ditemukan. maka, ada yang namanya berkelanjutan. maka antara mahasiswa S1, S2 dan S3 harus ada sinergisitas.

Kuliah Online Edisi 1


Topik "NANOTEKNOLOGI : Mulai dari Definisi hingga Aplikasi"
Narasumber : Suryandaru S.T. (Public Relation Manager MNI)






Asal muasal kajian iptek NanO dimulai pada tahun 1959 oleh Richard Feynman, hal ini dikarenakan semakin berkembangnya penemuan alat optik yang bisa mengungkap dunia level nanometer. Itulah mengapa kajian dimulai pada tahun itu karena faktor utamanya adalah devais karakterisasinya.
Karena selama ini kajian para ilmuan hanya seputar dunia micrometer.

Setelah dikaji oleh banyak ilmuan ternyata material pada level nanometer memberikan sifat yang sangat menakjubkan. Inilah yang menjadi salah satu daya tarik nanoteknologi. Para ilmuan bagaikan menemukan harta karun ilmu pengetahuan yang baru. Contohnya emas, pada level nanometer berwarna merah padahal tidak pernah terfikir bahwa emas akan berwarna merah.

Kajian iptek nano berkembang ketika ditemukan STM (Scanning Tunneling Microscope) oleh Binnig dan Rohrer pada tahun 1981. setelah STM ditemukan, maka kajian iptek nano semakin berkembang.

Lalu pada tahun 1991, Sumio Iijima menemukan carbon nanotube saat ia bekerja di perusahaan NEC di Jepang. Carbon nanotube adalah molekul-molekul carbon berbentuk silinder tak pejal dengan satu atau lebih dinding silinder.

  •  Bagaimana dengan awal mulanya di indonesia?
Iptek nano berkembang di Indonesia pada awal tahun 2000-an.. pada masa itu, banyak generasi Indonesia melalui program habibie disekolahkan ke luar negeri mengambil bidang yang berhubungan dengan nanoteknologi  sehingga dapat disimpulkan bahwa secara tidak langsung iptek nano dibawa oleh mereka yang sekolah ke luar negeri dan mengambil bidang tersebut.

  • Produk nano apa yang pertama kali ada di indonesia ?
kita harus membagi kata produk menjadi 2 yaitu.. produk riset dan produk industri .1) Produk riset sangat banyak ditemukan di lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Indonesia.. namun sedang berjuang untuk mass production untuk skala industri.contoh : Nanomaterial, solar cell, CNT, nanobioteknologi, dll
2) Produk industri, Di Indonesia sudah banyak suplayer produk nano impor namun industri yang murni berbasis nano masih berkembang. 
misalnya: produk elektronik " microchip", kaos kaki anti bau, nanogingseng, dll

  • Seberapa penting untuk aplikasi nanoteknologi pada era saat ini di indonesia ?
saya katakan SANGAT PENTING !!!..
karena Indonesia memiliki SDA yang tidak dimiliki bangsa lain..

  • Apakah ada produk riset atau industri yang bisa mengatasi problem pada era ini..?
Contoh : ZnO (Zinc Oxide) pada level nano berfungsi untuk menangkal UV, juga dapat digunakan pada tabir surya, selain itu juga bisa digunakan untuk campuran bahan tambal Gigi berlubang.

  • SDA di Indonesia juga sangat melimpah, ketika kita melakukan penelitian/riset di skala nano, sering kali terbentur oleh masalah analisisnya, alat karakterisasi nano di indonesia masih sangat minim, betul kah ?
 Yang terpenting bukan keterbatasan alat karakterisasinya, tetapi pada SDM yang mengoperasikannya. Misalnya TEM aja, saya katakan hanya Dr. Harini Sosiati (UGM) yang bisa menggunakan TEM dari A-Z karena sulit dalam hal preparasi sampelnya.

Tahu susahnya dimana..? sampel harus dipotong/disayat hingga menjadi transparan dan sangat tipis.. bisa ditanyakan dengan dosen2nya.. preparasi saja butuh waktu seminggu. note : TEM mirip dengan saat kita rongen di rumah sakit. 

  •  Kalau penerapan Nano di bidang air bersih, gimana aplikasiny ?
Potensi penggunaan nanopartikel untuk bereaksi dengan polutan di tanah dan air laut mengubahnya menjadi senyawa yang tidak berbahaya merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sifat nanopartikel berupa kepemilikan luas area yang besar dan aktifitas adsorbsi. Oksida logam nanopartikel semacam besi oksida dapat dimanfaatkan untuk menyerap hidrokarbon terklorinasi menjadi spesies yang tidak terlalu berbahaya. Penggunaan oksida logam ini diharapkan juga mampu mengimobilisasi logam berat terlarut seperti timbal dan merkuri dari larutan di lingkungan....

  • sangat besar pengaruhnya di teknologi dan Industri di masa mendatang.. mengapa ?
bayangkan saja jika produksi masal nanoTiO2 dapat digunakan untuk melapisi kaca-kaca gedung bertingkat... maka kita tidak perlu membersihkan kaca tersebut karena salah satu sifat kaca setelah dicoating adalahh self cleaning (swabersih). Maka tidak akan ada kotoran menempel di kaca tersebut.

itu salah satu contoh saja, belum lagi jika benar-benar target drug delivery telah mapan digunakan untuk membasmi kanker maka tidak akan ada lagi kemotrapi, bedah, dll. Ini akan menyingkirkan teknologi sebelumnya.

Closing Statement :
Terimakasih kepada rekan-rekan yang sudah menyimak dengan manis dan cerdas diskusi ini, semoga kita tetap bersemangat belajar dan bersiap menggantikan para pakar nano yang ada di Masyarakat Nano Indonesia..

jadilah generasi pemimpin masa depan bersama nanoteknologi..!!
sangat senang berbagi dengan rekan-rekan semua.. selalu lanjutkan diskusi nano di kampus-kampus.