Senin, 27 Juni 2011

"NANO"LAH JAWABNYA

Inovasi, satu kata yang selalu ingin dikerjakan oleh mereka yang bekerja dalam pengembangan produk. Sebenarnya tidak hanya mereka, namun juga para pecinta teknologi , mahasiswa yang ingin terus berkontribusi demi meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Namun, entah teknologi apa yang saat ini sedang memajukan Negara yang semakin maju. Dan hal ini akan segera terjawab selama pembaca sabar membaca dan tidak mempertanyakannya pada rumput yang bergoyang ….hhe
Baik agar tidak semakin penasaran , maka jawabnya adalah……”Nano Teknologi”
Mungkin di benak-benak teman-teman akan terus bermunculan berbagai pertanyaan , Apa itu nano teknologi, bagaimana prinsip kerjanya, mengapa diperlukan, dan apa manfaatnya?.
Sejak SMA bahkan SMP dalam pelajaran fisika yang membuat otak bak solenoid dan toroida diberitahukan ada macam ukuran yang dinamakan makro, nano,dll . Dan sedikit flash back makro adalah satuan yang menyatakan seper satu juta dan nano adalah seper seribu juta atau 10^-9. Sangat kecil sekali, namun apa ya manfaat dari yang kecil-kecil ini?
Eits, menyambung lidah sebelumnya, mari kita kupas Teknologi yang kan menggiurkan lidah.
Teknologi Nano adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada ukuran sangat kecil. Materi atau devais ini berada pada ranah 1 hingga 100 nanometer. Satu nanometer sama dengan satu per milyar meter (0,000000001 m). Yang berarti 50.000 lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Para pakar sains menyebut ukuran pada ranah 1 hingga 100 nm ini sebagai skala nano (nanoscale), dan material yang berada pada ranah ini disebut sebagai kristal-nano (nanacrystals) material nano (nanomaterials).
Skala nano terbilang unik karena tidak ada struktur padat yang dapat diperkecil. Hal unik lainnya adalah bahwa mekanisme dunia biologis dan fisis berlangsung pada skala 0,1 hingga 100 nm. Pada dimensi ini material menunjukkan sifat fisis yang berbeda, sehingga para ilmuwan berharap akan menemukan efek yang baru pada skala nano dan memberi terobosan bagi teknologi.
Beberapa terobosan penting telah muncul di bidang nanoteknologi. Pengembangan ini dapat ditemukan di berbagai produk yang digunakan di seluruh dunia. Sebagai contohnya adalah katalis pengubah pada kendaraan yang mereduksi polutan udara, device pada komputer yang membaca dari dan menulis ke hardisk, beberapa pelindung terik matahari dan kosmetik yang secara transparan dapat menghalangi radiasi berbahaya dari matahari, dan pelapis khusus pakaina dan perlengkapan olahraga yang dapat meningkatkan kinerja dan performa atlet. Hingga saat ini para ilmuwan yakin bahwa mereka baru menguak sedikit dari potensi teknologi nano.
Teknologi nano saat ini berada pada masa pertumbuhannya, dan tidak seorang pun yang dapat memprediksi secra akurat apa yang akan dihasilkan dari perkembangan penuh bidang ini di beberapa dekade ke depan. Meskipun demikian, para ilmuwan yakin bahwa teknologi nano akan membawa pengaruh yang penting di bidang medis dan kesehatan, produksi dan konservasi energi kebersihan dan perlindungan, elektronik, komputer dan sensor, keamanan dan pertahanan dunia.
Jakarta, Kompas - Pengembangan nanoteknologi untuk bidang industri manufaktur di Tanah Air masih tersendat. Masyarakat Nanoteknologi Indonesia sekarang mengalihkan aplikasi nanoteknologi ke bidang pangan atau pertanian.

”Sudah didefinisikan sekitar 10 bidang pengembangan nanoteknologi untuk industri pangan atau pertanian,” kata Ketua Masyarakat Nanoteknologi Indonesia (MNI) Nurul Taufiqu Rochman, Selasa (13/4) di Jakarta.
Menurut Nurul, bidang pengembangan untuk industri pangan itu meliputi pengolahan pangan diperkaya kandungan gizi dan vitamin dengan nanoteknologi. Pengembangan nanoteknologi antara lain untuk sensor pengawetan bahan makanan dan sensor kemasan bahan makanan dari kandungan bahan lain yang tidak diinginkan.
Di bidang produksi pertanian, Nurul mengatakan, aplikasi nanoteknologi bisa untuk meningkatkan efisiensi pupuk. Aplikasi lainnya untuk sensor produksi pertanian presisi, misalnya untuk mendeteksi kandungan tingkat keasaman tanah pertanian.
”Banyak bahan makanan kita yang kandungan gizinya kurang. Peran nanoteknologi di bidang pangan memiliki peluang yang lebih tinggi dibandingkan pada bidang industri manufaktur atau material,” kata Nurul.
Saat ini diperkirakan ada 200 doktor di bidang nanoteknologi. Namun, ujar Nurul, kebanyakan menekuni bidang material dan masih jarang yang menekuni pengembangan nanoteknologi untuk pangan.
”Sebetulnya tidak terlalu sulit untuk menggeser keahlian nanoteknologi dari bidang material ke bidang pangan,” kata Nurul.
Ini baru sekedar celoteh tentang nano, dan ternyata banyak sekali aplikasinya. Manfaat inilah yang mebuat Nano Teknologi menjadi teknologi yang diprimadonakan. Maka dari itu Indonesia harus bangkit dari ketertinggalan akan nano teknologi. Dan marilah kawan-kawan kita berkontribusi. Dari berbagai manfaat diatas banyak sekali yang sesuai dengan ilmu yang kita tekuni. Ayo Mahasiswa Teknologi Pangan, Pertanian, Farmasi, Kedokteran, Teknik Elektro, Fisika, Kimia, Teknik Informatika, Teknik Industri,Mesin  , FISIP(yang mempelajari pengaruh social teknologi ini), Hukum (mematenkan hak cipta ini). AYOOOOOO……BERGABUNGLAH DENGAN NANO CLUB UNS, (promosi)hhee…. :D
Ayo Ikuti diskusi Nanoclub setiap Jumat sore pk. 16.00 yang akan membahas berbagai topik tentang nanoteknologi dan info-info lainnya,,
SALAM ILMIAH
SALAM NANOTEKNOLOGI


By: Qudratun Ceria
berbagai sumber

1 komentar: