Nano Camp MNI

Nano Camp merupakan suatu kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Masyarakat Nano Indonesia (MNI). Tema pada acara tahun ini adalah “Iptek Nano: Panggung Muda Berekreasi, Berkolaborasi, dan Berkontribusi”

Seminar Nano Teknologi

Seminar Nanoteknologi :" Perkembangan Terkini Riset, Aplikasi, dan Penerapan Nanoteknologi Pada Bidang Farmasi di Indonesia" bertempat di Graha Solo Raya (BAKORWIL II) hasil kerjasama NanoClub UNS dengan Himafarma Farmasi UNS

Kuliah Umum Nano

Nano Club UNS menyelenggarakan kuliah nanoteknologi dengan tema Aplikasi nanoteknologi dalam pembuatan lapisan sel surya dengan menggunakan zinc oxide yang dibawakan oleh seorang mahasiswa S2 UNS "Bobie Suhendra, S. T."

Jalan-Jalan Ilmiah

Kali ini Nano club UNS akhirnya menjajakkan kaki pertamanya di desa Kinarejo daerah Jogjakarta yang merupakan daerah berbasis tanaman herbal--sesuai dengan fokus Nano Club kami

Diskusi Dahsyat Ilmiah

Diskusi Nano kami kali ini dilaksanakan di rumah eyang Buntarto, seorang bapak guru sekaligus sang Profesor yang dahsyat dan penuh dengan ilmu. Beliau mampu menceritakan mengenai berbagai macam ilmu pengetahuan secara rinci dan menakjubkan.

Sabtu, 02 Maret 2013

INTRO to NANOTECHNOLOGY


Oleh : Ferry Anggoro (Univ. Chalmers, Swedia)

Nano disini kebanyakan taunya paling Cuma nano-nano (manis,asem,asin rame rasanya). Padahal itu sama sekali tidak ada hubungannya dengann nanoteknologi. Nano senndiri artinya berasal dari bahasa yunani. Nanos yang berarti kurcaci. Nah, dalam dunia sains, kata nano ini punya definisi sendiri dan kalau kita sudah ngomongin sains, nano tidak bisa diartikan “Cuma” kecil aja tetapi ada angkanya.

Dalam sains, nano sudah didefinisikan secara spesifik yaitu 1 milyar kali lebih kecil. Inget ya ! Milyar, nol-nya ada 9. Maka kalau begitu nanometer adalah 1 milyar kali lebih kecil dari 1 meter.

Lalu nanoteknologi apa ? ? ? ?. . . .

Kalau sudah mengerti nano dalam sains maka nanoteknologi adalah teknologi pada skala nano atau teknologi pada skala 1 milyar kali lebih kecil dari 1 meter.
Pernah kebayang ngga kecilnya itu segimana ? ? ?. . . .

Sebagai gambaran ya, 1 atom itu besarnya kira-kira 0,1 nanometer. Dan sekedar info juga kalau debu yang masih dapat dilihat oleh mata kita itu ukurannya kira-kira masih 1000 kali lebih kecil dari 1 meter. Nah, buat ngebayangin 1 nanometer itu, ada banyak imajinasinya.
1.   Misalnya rata-rata tinggi wanita Indinesia itu 1 nanometer maka 1 meter itu adalah jarak dari bumi ke bulan dikali 3 !! ( jangan lupa dikali 3 loh.... )
2.    Atau yang lebih populer lagi, Andaikan bola pimpong diametrnya 1 nanometer maka 1 meter itu diameter bumi. Kecil bangeet kan. . . .???
Dan hebatnya, kita bisa loh memanipulasi benda-benda sekecil nanometer ini. Sekarang kalau konsep nano udah nancep di hati, saatnya kita lanjut ke pengetahuan selanjutnya.
Jika ada yang bertanya “Kapan sih nano pertama kali ada ? ” maka jawabannya udah dari jaman nenek moyang . Jadi misal seperti jaman Romawi, mereka bisa membuat kaca akrilik yang warna-warni begitu trus juga ada mosaiknya yang warna-warninya juga. Nah ternyata, itu dibikin pake nanoteknologi loh. Jadi mereka mencampurkacanya dengan nanopartikel emas atau perak sehingga jadilah warna-warni kayak begitu.

Jadi nanoteknologi itu sudah ada sejak dulu kala, yang jadi masalah adalah mereka sendiri ngga sadar kalau mereka sudah main nanoteknologi. Barulah ketika revolusi renaissence tahun 1600-an kita baru menyadari perlunya dokumentasi ilmu pengetahuan yang komplit supaya tidak hilang ditelan zaman.

Sampailah kita pada masa-masa tahun 1960, ada seseorang yang namanya richard Feynman. Dia itu jenius, eksentrik, dan wahh pkoknya kacaulah :D. Secara singkat, Feynman ini digadang-gadang sebagai ilmuan besar terakhir yang kita punya. Sampai sekarang belum ada lagi ilmuan besar sekelas dia. Dia itu pemenang NOBEL tahun 60-an lohh, jadi bukan sembarangan orang. OK !!

Nah, pernah ada kuliah dia yang sangat terkenal sampai-sampai dikatakan itulah pertama kalinya seseorang bilang secara umum tentang kemungkinan adanya manipulasi pada skala nanometer. Ohya sampai lupa, Richard Feynman itu orang Amerika. Jadi seperti yang saya bilang tadi, nanoteknologi udah ada sejak jaman baheula Cuma pada ngga sadar atau mungkin mereka sudah sadar adanya nanoteknologi ini sejak tahun 1800-an. 

Kalau kita bisa memanipulasi atom, maka dengan kata lain kita bisa merevolusi teknologi”

Orang pertama yang secara umum bilang kalau ada kemungkinan kita memanipulasi di skala nano, yaitu Feynman, tidak pernah bilang nama “nanoteknologi”. Nama nanoteknologi ini baru booming sekitar 10-15 tahun kemudian yang pertama kali diajukan sama orang Jepang yang namanya Taniguchi. Kemudian tahun 80-an nama nanoteknologi akhirnya dipakai luas dan dipakai secara umum. Hingga karena itulah di Amerika sendiri sampai-sampai dibuat bidang khusus yang namanya bidang nanoteknologi.

Sekarang kita ngomong yang seru-seru nih, “Kenapa sih nanotek itu booming banget ???. . . . terutama 20 tahun terakhir ini ?”  Jawabannya karena nanotek itu ajaib. 

Inget yg tadi dibahas di atas, ukuran atom itu kan 0.1 nanometer kan. Nah sekarang coba bayangkan begini :

"Bayangin deh kalo “1 atom” itu setara dengan “1 batu bata” terus temen-temen punya istana guede banget yang terbuat dari batu bata ya, brarti perlu jutaan bata tuh. Nah di satu sisi istana, temen-temen bongkar 1 dinding dan mengambil batanya. Kira-kira istananya jika diliat dari jauh tetep sama ga? ttp masih berdiri kan? orang ngliat bentuknya masih istana. Nah sekarang temen-temen punya bata cuma 100 biji dibikin susunan terus ambil 5 aja. Kelihatan ga bedanya? bisa jadi malah roboh tuh susunan walaupun cuma 5 yg diambil. Nah begitu juga sama. Nanoteknologi itu ajaib, karena jumlah atomnya "ga banyak" jadi gampangnya pada skala nanometer, sifat suatu materi itu bisa brubah drastis sedrastis2nya cuma gara2 ditambahin/dikurangin atom2nya ini yg ga ada di skala makro. "
Contoh paling populer itu emas. Emas itu dari jaman kuda dianggep logam paling mulia knapa?

1. karna dia ga bereaksi, disimpen ribuan taun pun tetep emas, ga berkarat, g jadi senyawa lain
2. warnanya, berkilau cantik

skarang klo temen-temen punya emas 1 kg (aamiin) trus dipotong-potong, tetep aja emas kan? warnanya tetep emas, ga bereaksi juga. Tapiiiii. . . .kalo emas ini dipotong sampe jd ukuran nanoo, brubah dah smua. Warnanya bisa brubah tergantung bentuk sama ukuran bisa jadi merah, biru, kuning, ijo. Dengan alesan ini juga knapa tadi bangsa romawi bisa bikin kaca warna warni dari emas terus jika sudah di skala nano, emas bisa berubah sifat menjadi reaktif. Jadi klo jualan emas ukuran nano ga laku dah bwt investasi. Hehe  :)

Contoh lain yg menarik itu karbon. Temen-temen tau karbon kan, itulohh arang pensil (atau gampangnya isi dari pensil). Nah, coba temen-temen patahin, gampang banget kan’ bocah aja bisa tapiii  di skala nano, karbon bisa jadi berbentuk kaya tabung begitu dan kekuatannya lebih besar daripada baja. ini FAKTA lho. . . . !! saking kuatnya sampe-sampe karbon nano ini bakal dipake buat bikin lift ke luar angkasa. katanya sih kira-kira tahun 2050 dah selesai, kita tunggu aja. Ok

Pada skala nanometer, material itu bisa brubah jadi apa aja, tanpa batas intinya. Sesuatu yang ga pernah kebayang sama kita kalau dia ada di skala makro. Kenapa bisa bgitu??? karna yang seperti saya jelaskan tadi di atas. Pada skala nano, atom penyusunnya itu sedikit dan sangat berpengaruh gara-gara ditambain sesuatu sedikit aja, sifat material bisa brubah 180 derajat. Maka nanoteknologi definisinya ya teknologi yg memanipulasi material pada skala nano dan ini jadi teknologi masa depan
karena hampir semua solusi bisa dicari di nanoteknologi bahkan jubah gaib harry potter pun bisa dibikin pake nanoteknologi tinggal bikin satu materi yg bisa membelokkan cahaya dan alesan ini pula lah maka skarang smua bidang ilmu, pasti udah bergerak ke nanoteknologi mulai dari kimia, fisika, biologi, sipil, material, dll.

Jadii kesimpulannya, peluang mencari inovasi di nanoteknologi itu sangat-sangat tak terbatas. Karena itu tadi, 1 atom ngaruh banget bwt sifat material. Satu hal yang ga bakal terjadi di skala makro

inget contoh istana tadi yak :)





Kamis, 07 Februari 2013

RaKerNas Nano Indonesia

Bertempat di Wisma Tamu PUSPIPTEK, Serpong, Nano Club Indonesia yang merupakan mahasiswa binaan dan jaringan Nano Center Indonesia melakukan kunjungan sekaligus Rapat Kerja bersama Nano Center untuk kegiatan ditahun 2013. Acara yang dilaksanakan selama dua hari (21-22 Januari 2013) itu dihadiri oleh 22 orang mahasiswa yang terdiri dari beberapa kampus di Indonesia : Universitas Sriwijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Teknologi Yogyakarta, Sekolah Tinggi Manjemen Industri Kemenperin.
         
Setelah melakukan check in, para peserta menuju Hutan Propinsi kawasan PUSPIPTEK untuk melakukan santap siang bersama sekaligus perkenalan antar peserta. Selepas santap siang mereka menuju ke Gedung Widya Bakti untuk mendapatkan penjelasan mengenai PUSPIPTEK dan secara penyambutan secara simbolis pihak PUSPIPTEK. Setelah itu, peserta melanjutkan kunjungan ke Sentra Teknologi Polimer (STP) BPPT, di sana mereka disambut oleh pihak STP dan diberikan penjelasan mengenai fasilitas yang ada di Sentra Teknologi Polimer. Selesai dari Sentra Teknologi Polimer, para peserta melanjutkan perjalanan menuju Pusat Teknologi Farmasi dan Medika (PTFM) BPPT, di sana mereka diterima oleh Pak Sjaehurrijal Muttaqien selaku staff bidang teknologi dan pengembangan formula dan sediaan farmasi. Di PTFM mereka menerima penjelasan mengenai kaitan nanoteknologi dengan bidang farmasi atau yang lebih dikenal dengan bidang nanomedicine. Setelah itu mereka diajak berkeliling dan menyaksikan beberapa alat seperti Particle Size Analyzer, High Pressure Homogenizer dan peralatan lainnya. Sore harinya, para peserta diajak refreshing bermain futsal di Prima Futsal untuk menjalin keakraban diantara peserta.
         
Pada keesokan harinya, Selasa, 22 Januari 2013 bertempat di Wisma Tamu PUSPIPTEK lantai 2 diadakan Rakernas (Rapat Kerja Nasional) Nanoclub se-Indonesia untuk membahas program apa saja yang bisa dikolaborasikan bersama ditahun 2013. Dalam acara tersebut nanoclub dari masing masing universitas melaporkan capaian yang telah mereka lakukan selama satu tahun terakhir dan program yang akan dilakukan selama tahun 2013. Dari beberapa paparan yang disampaikan oleh nanoclub, ada yang sudah menelurkan produk seperti nanoclub UNDIP yang sudah membuat nano silica komersial. Selepas selesai Rakernas, mereka mendapatkan motivation speech dari Dr. Nurul Taufiqu Rochman selaku Ketua Masyarakat Nano Indonesia. Nanoclub dan Nano Center Indonesia merumuskan beberapa MoU diantaranya adalah penyusunan database tentang aktivitas nanoteknologi di kampus masing-masing, riset kolaborasi antar unversitas dengan membawa nama nanoteknologi, merencanakan kegiatan besar bersama yang diusung oleh rekan rekan nanoclub. Selain itu, sesuai dengan komitmen Nano Center Indonesia dalam memajukan bidang nanoteknologi maka ada beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh rekan rekan nanoclub antara lain akses jurnal nasional dan internasional terkait dengan bidang nanoteknologi, akses pembicara untuk acara seminar mengenai bidang nanoteknologi yang diselenggarakan oleh rekan rekan nanoclub, peluang melakukan magang riset di PUSPIPTEK dan adanya pelatihan guna menambah kapasitas keilmuan rekan rekan nanoclub.

sumber : http://center.nano.or.id/